Djohan Effendi (lahir di Kandangan, Hulu Sungai Selatan, 1 Oktober 1939; umur 76 tahun) adalah menteri sekretariat negara Kabinet Persatuan Nasional era presiden Abdurrahman Wahid. Sebelumnya ia merupakan Staf Khusus Sekretaris Negara/Penulis Pidato Presiden Soeharto (1978-1995) dan ia telah menulis ratusan pidato untuk Presiden Soeharto.
Ia dikenal sebagai pembela kelompok Ahmadiyah dan senior di kalangan aktivis liberal. Namanya masuk dalam buku “50 Tokoh Liberal di Indonesia” untuk kategori pionir atau pelopor gerakan liberal bersama dengan Nurcholis Madjid dan Abdurrahman Wahid. Bagi Djohan, Ahmadiyah mempunyai hak yang sama dalam menjalankan keyakinannya di Indonesia.
Ia dikenal sebagai sebagai pemikir Islam inklusif yang sangat liberal. Dalam memahami agama, Djohan sampai pada kesimpulan:
Karena itu, ia sangat prihatin pada segala bentuk pertetangan yang mengatasnamakan agama. Karier Djohan sebagai penulis pidato Presiden tamat ketika ia "nekat" mendampingi K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berkunjung ke Israel, 1994. Kunjungan itu ditentang keras oleh sejumlah kelompok Islam. Bahkan, Moerdiono, Sekretaris Negara saat itu, juga ikut menyesalkannya.
Ketika Abdurrahman Wahid menjabat sebagai presiden, ia diangkat sebagai Menteri Sekretaris Negara.
Pendidikan
Ia dikenal sebagai pembela kelompok Ahmadiyah dan senior di kalangan aktivis liberal. Namanya masuk dalam buku “50 Tokoh Liberal di Indonesia” untuk kategori pionir atau pelopor gerakan liberal bersama dengan Nurcholis Madjid dan Abdurrahman Wahid. Bagi Djohan, Ahmadiyah mempunyai hak yang sama dalam menjalankan keyakinannya di Indonesia.
Ia dikenal sebagai sebagai pemikir Islam inklusif yang sangat liberal. Dalam memahami agama, Djohan sampai pada kesimpulan:
"pada setiap agama terdapat kebenaran yang bisa diambil."
Karena itu, ia sangat prihatin pada segala bentuk pertetangan yang mengatasnamakan agama. Karier Djohan sebagai penulis pidato Presiden tamat ketika ia "nekat" mendampingi K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berkunjung ke Israel, 1994. Kunjungan itu ditentang keras oleh sejumlah kelompok Islam. Bahkan, Moerdiono, Sekretaris Negara saat itu, juga ikut menyesalkannya.
Ketika Abdurrahman Wahid menjabat sebagai presiden, ia diangkat sebagai Menteri Sekretaris Negara.
Pendidikan
- Sekolah Dasar
- Pendidikan Guru Agama Banjarmasin (1958)
- Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) Yogyakarta (1960).
- IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (1970)
Karier
- Pegawai Departemen Agama Amuntai, Kalimantan Selatan (1960-1962)
- Staf Sekretaris Jenderal Departemen Agama Jakarta. (1972-1973)
- Staf Pribadi Menteri Agama (1973-1978)
- Peneliti Utama Depag (sejak 1993)
- Staf Khusus Sekretaris Negara/Penulis Pidato Presiden (1978-1995)
- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Agama (1998-2000
- Menteri Sekretaris Negara (2000-2001)
Referensi:
https://id.wikipedia.org/wiki/Djohan_Effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar